Mahasiswa PGSD STKIP PGRI Bandar Lampung Berlayar dengan KRI Dewaruci dalam Program Rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengelar program Rempah Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024, Salah satu mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dewa Gede Krisna Wardana lolos dalam seleksi MBJR dan berkesempatan berlayar bersama KRI Dewaruci pada bulan Juni kemarin.

Dewa merupakan laskar Rempah dari Provinsi Lampung yang sekaligus menjadi perwakilan Mahasiswa PGSD STKIP PGRI Bandar Lampung untuk mengikuti kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah ini. Muhibah Jalur Rempah diselenggarakan sebagai upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, serta keinginan untuk melihat jalur rempah dengan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut, pelayaran tahun ini bertujuan mengangkat khazanah budaya bertema “Jalur Rempah dan Konektivitas Kebudayaan Melayu”. Astungkara, saya berhasil terpilih menjadi delegasi Lampung dalam MBJR 2024, dan sudah berlayar mengarungi lautan Indonesia dari Jakarta, Belitung Timur hingga berakhir di Dumai” ungkapnya.

Astungkara, saya berhasil terpilih menjadi delegasi Lampung dalam MBJR 2024, dan sudah berlayar mengarungi lautan Indonesia dari Jakarta, Belitung Timur hingga berakhir di Dumai” ungkapnya. Dari total laskar rempah terpilh sebanyak 83, lalu dibagi lagi menjadi 3 kelompok batch, masing-masing batch akan mensinggahi titik pelayaran yang berbeda beda, batch 1 Lada Putih (Jakarta-Belitung Timur-Dumai), batch 2 Kayu Manis (Dumai-Sabang-Malaka-Tanjung Uban), Batch 3 (Tanjung Uban, Lampung, Jakarta). Dewa mendapatkan batch pertama dengan 28 Laskar lainnya, berlayar selama 15 hari dari tanggal 5 Juni-18 Juni 2024.

“Betul, Dewa bergabung di Batch Lada Putih, selama pelayaran dewa mendapatkan banyak sekali bentuk kegiatan salah satunya mengenai Aktivasi Cagar Budaya, Warisan Budaya Tak Benda, dan Objek Pemajuan. Kebudayaan di titik singgah, pada belitung timur dewa dapat menjumpai Vihara Dewi Kwam Im, tradisi makan Bedulang dan tradisi Lesong Santok sementara di Dumai dapat menjumpai Layangan Wau, berkunjung ke Istana Siak, dan lain sebagainya. Tutur Dewa.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti saat pembukaan pembekalan Batch Lada Putih menuturkan bahwa kampanye Jalur Rempah adalah upaya menggaungkan kembali peran Jalur Rempah dalam merekatkan Indonesia melalui rasa, kebersamaan, dan cinta sekaligus menjadi konektivitas keterkaitan nilai budaya di Indonesia. Beliau berharap para Laskar Rempah dapat menggali potensi dan mengeksplorasi nilai budaya dalam setiap persinggahan pelayaran, sehingga menjadi sebuah investasi ilmu pengetahuan untuk generasi Indonesia mendatang.

“Kebersamaan yang erat dan semangat yang luar biasa dari Laskar Rempah akan menumbuhkan keinginan belajar dan menggali nilai budaya dalam mengarungi pelayaran MBJR 2024” tutur beliau. Dewa berharap kegiatan ini bukan hanya sekadar kegiatan yang ketika sudah berkegiatan bubar, rasa kekeluargaan, visi misi yang sama semoga kita semua laskar rempah bisa mewujudkan bersama-sama Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia.

“Dewa yakin Laskar Rempah ini merupakan orang pilihan yang sudah diberikan kesempatan oleh Tuhan melalui kemendikbudristek semoga kita bisa komitmen dalam pengupayaan Jalur Rempah menuju warisan budaya dunia 2024 ini” tutupnya.

Ketua Program Studi PGSD STKIP PGRI Bandar Lampung, Ambyah Harjanto, M.Pd., menyatakan kebanggaannya atas prestasi yang dicapai oleh Dewa Gede Krisna Wardana. “Kami sangat bangga dan mendukung penuh upaya Dewa dalam mengikuti program MBJR 2024 ini. Keberhasilan Dewa tidak hanya membawa nama baik dirinya sendiri, tetapi juga membawa nama baik STKIP PGRI Bandar Lampung dan Provinsi Lampung. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah nasional maupun interasional,” ujar Ambyah